Minyak Wintergreen merupakan minyak atsiri alami dengan nilai ekonomi tinggi dan beragam kegunaan. Karena permintaan pasarnya yang semakin meningkat, berbagai oli wintergreen sintetis dengan label "alami" pun mengalir ke pasaran...
01 Peluang dan Tantangan Pasar Minyak Wintergreen
Minyak Wintergreen, terutama terdiri dari metil salisilat, dapat digunakan dalam industri parfum, kosmetik, farmasi dan makanan, tetapi terutama digunakan sebagai pengawet alami untuk aromaterapi, perawatan mulut dan kosmetik.
Pada tahun 2020, total volume penjualan pasar minyak atsiri musim dingin global mencapai 177,600 ton, dan diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 8,8% antara tahun 2021 dan 2026, dan mencapai 294,500 ton pada tahun 2026.
Dilihat dari pangsa masing-masing pasar aplikasi, penerapan minyak wintergreen terutama pada aromaterapi, diikuti oleh industri perawatan, farmasi, makanan dan minuman. Industri-industri ini sangat memperhatikan penggunaan bahan-bahan alami.
Karena meluasnya penggunaan minyak wintergreen dan meningkatnya permintaan di pasar, harga minyak wintergreen alami menjadi tinggi. Pohon wintergreen memiliki sumber daya yang terbatas dan efisiensi ekstraksi yang rendah, sehingga proses sintesis minyak wintergreen (metil salisilat) telah muncul dan terus ditingkatkan.
Banyak dari mereka, untuk memperoleh keuntungan lebih tinggi, menggunakan minyak wintergreen sintetis sebagai minyak wintergreen alami dan melabelkannya 100% alami pada saat penjualan. Konsumen mudah tertipu oleh perilaku seperti itu, karena komposisi sintetisnya konsisten dengan komposisi minyak wintergreen alami dalam hal bahan.
02 Identifikasi dan Pengujian Kealamian Minyak Wintergreen Sintetis
Minyak Wintergreen terdiri dari lebih dari 99% metil salisilat, yang mudah disintesis dan sering digunakan dalam sintesis dan pemalsuan minyak wintergreen alami.
Oleh karena itu, pemalsuan dan identifikasi sintetik minyak wintergreen alami terutama dilakukan untuk bahan aktifnya, metil salisilat, sebagai berikut:
· Analisis komponen (GC-FID dan GC-MS)
· Analisis isotop stabil (IRMS)
· Analisis kealamian (uji karbon-14)
Analisis komponen (GC-FID dan GC-MS):
Para peneliti Perancis telah menggunakan GC-FID dan GC-MS untuk menguji beberapa minyak wintergreen alami, minyak wintergreen sintetis, dan minyak wintergreen palsu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel mengandung metil salisilat yang tinggi, mendekati 99%.
Oleh karena itu, kedua pengujian ini hanya dapat menentukan bahwa produk minyak wintergreen mengandung bahan aktif metil salisilat dan memperoleh kandungan bahan tersebut, namun tidak mungkin membedakan antara minyak wintergreen alami dan minyak wintergreen sintetis.
Analisis Isotop Stabil (IRMS):
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, δ13C dan δ2H metil salisilat alami mempunyai kisaran yang jelas. Pada tahun 2019, sebuah artikel dari Industrial Crops and Products secara bersamaan menguji nilai isotop δ13C, δ2H, dan δ18O minyak wintergreen alami, sintetis, dan tercemar menggunakan IRMS (Isotope Ratio Mass Spectrometry), dan hasilnya adalah sebagai berikut:
* Minyak Wintergreen Alami (Titik Hijau), Metil Salisilat Sintetis (Titik Biru), Metil Salisilat Komersial (Titik Kuning), Minyak Wintergreen Sintetis (Titik Merah)
Terlihat dari gambar bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai isotop δ13C,δ2H dan δ18O metil salisilat alami dan sintetik/dop metil salisilat.
Analisis isotop cocok untuk evaluasi kasar bahan mentah, dan hanya memerlukan waktu 5 menit untuk membuat perkiraan cepat. Namun, jika metode ini digunakan sendiri, kandungan metil salisilat dalam sampel tidak dapat diverifikasi, dan persentase bahan alami dalam produk juga tidak dapat diperoleh.
Analisis kealamian (uji karbon-14):
Analisis komposisi (pengujian GC-FID dan GC-MS) dan pengujian isotop stabil tidak dapat mengukur kealamian sampel minyak wintergreen (proporsi bahan alami dibandingkan bahan sintetis), sedangkan pengujian karbon-14 dapat dilakukan.
Hasil uji karbon-14 bahan alami adalah 100% kandungan karbon berbasis bio, dan kadar alaminya 100%; sedangkan bahan sintetik dari ekstrak petrokimia tidak mengandung karbon dari sumber hayati manapun, hasil pengujiannya adalah kandungan karbon berbasis bio 0%, dan derajat alaminya adalah 0%.
* Informasi gambar dari Templat Laporan Uji Produk Alami Labs beta
Metil salisilat sintetis biasanya berasal dari ekstrak petrokimia dengan kandungan karbon berbasis bio sebesar 0%, sedangkan minyak wintergreen sintetis memiliki kandungan karbon berbasis bio berkisar antara 0% hingga 100% karena perbedaan proporsi campuran metil salisilat sintetis.
Hasil uji karbon-14 secara akurat dapat memperoleh persentase komposisi alami sampel minyak wintergreen. Dikombinasikan dengan pengujian GC-FID dan GC-MS serta analisis unsur, kealamian sampel dan keaslian label alami produk akhirnya dapat dipastikan.
03 poin pembelajaran utama
Kombinasi pengujian GC-FID dan GC-MS, pengujian isotop stabil, dan pengujian karbon-14 memungkinkan identifikasi yang jelas mengenai kealamian minyak wintergreen. Alat ini dapat secara akurat mengidentifikasi keberadaan berbagai minyak wintergreen sintetis dan palsu yang tersedia di pasaran, dan juga dapat mengukur proporsi bahan-bahan alami.
Metode analisis multivariat semacam ini juga cocok untuk mendeteksi kealamian semua minyak atsiri tumbuhan, perisa tumbuhan, dan berbagai ekstrak tumbuhan lainnya.
Diterjemahkan oleh Tan Ta May, Odowell VietnamBiotechnology Co.,ltd 2 Agustus 2023