Blog

Apa itu bahan kimia aroma alami?

2024-10-04
Bahan kimia aroma alamiadalah istilah yang digunakan untuk senyawa yang diekstraksi dari sumber daya alam dan digunakan untuk membuat wewangian atau rasa. Ini adalah senyawa yang sama yang dapat ditemukan di berbagai buah, sayuran, dan bunga. Mereka bertanggung jawab atas aroma khas masing -masing tanaman, dan beberapa bahan kimia ini juga dapat ditemukan pada hewan. Bahan kimia aroma alami sedang digunakan dalam berbagai industri seperti parfum, makanan & minuman, perawatan pribadi, dan pembersih rumah tangga.
Natural Aroma Chemicals


Mengapa bahan kimia aroma alami penting?

Bahan kimia aroma alami memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dalam industri parfum, senyawa ini menentukan aroma produk, dan kombinasi uniknya menciptakan aroma yang berbeda. Dalam industri makanan dan minuman, bahan kimia ini digunakan untuk memberikan rasa dan meningkatkan rasa produk. Senyawa ini juga digunakan dalam industri perawatan pribadi, di mana mereka digunakan dalam berbagai produk, termasuk sampo, sabun, lotion, dan banyak lainnya.

Bagaimana bahan kimia aroma alami diekstraksi?

Bahan kimia aroma alami diekstraksi dari berbagai sumber alami seperti bunga, tanaman, dan hewan. Metode ekstraksi yang paling umum adalah distilasi uap, tekanan dingin, dan ekstraksi pelarut. Distilasi uap adalah proses yang melibatkan melewati uap melalui bahan tanaman untuk mengekstrak minyak esensial. Pressing dingin digunakan untuk mengekstrak minyak dari kulit buah jeruk. Ekstraksi pelarut digunakan ketika bahan kimia yang diinginkan tidak dapat diperoleh melalui distilasi atau penekanan. Dalam metode ini, pelarut digunakan untuk mengekstraksi senyawa kimia dari sumber alami.

Apa keuntungan menggunakan bahan kimia aroma alami?

Menggunakan bahan kimia aroma alami memiliki beberapa keunggulan. Pertama, mereka diekstraksi langsung dari sumber-sumber alami, menjadikannya pilihan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kedua, mereka bebas dari bahan kimia sintetis dan aditif, menjadikannya pilihan yang lebih sehat bagi manusia dan lingkungan. Akhirnya, bahan kimia aroma alami menyediakan wewangian yang berbeda dan unik yang tidak dapat ditiru oleh alternatif sintetis.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, bahan kimia aroma alami adalah bahan penting dalam aroma, rasa, dan industri perawatan pribadi, antara lain. Senyawa organik ini adalah pilihan yang berkelanjutan dan sehat. Penggunaan bahan kimia aroma alami memberikan wewangian dan rasa unik yang tidak dapat ditiru oleh alternatif sintetis. Kunshan Odowell Co., Ltd adalah pemasok terkemuka bahan kimia aroma alami. Kami memberi pelanggan kami bahan kimia aroma alami yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan. Anda dapat mengunjungi situs web kami dihttps://www.odowell.comUntuk mempelajari lebih lanjut tentang produk dan layanan kami. Jika Anda memiliki pertanyaan atau pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami dishirleyxu@odowell.com.

Karya tulis ilmiah

1. Burt, S. (2004). Minyak atsiri: Sifat antibakteri dan aplikasi potensial dalam makanan-ulasan. International Journal of Food Microbiology, 94 (3), 223-253.

2. Gűline, İ. İbi. (2003). Antiooksi, anti-srobal, analgesik analisis jaringan (Diotic L.). Jurnal Ethnopharmaclogy, 87 (1), 95-100.

3. Ozdemir, G., & Karaman, S. (2020). Pengembangan Produk Alami Berbasis Tanaman untuk Industri Kosmetik Antiaging. Jurnal Dermatologi Kosmetik, 19 (9), 2331-2337.

4. Ravid, U., Pesievsky, E., & Katzir, I. (1990). Aktivitas Biologis Minyak Esensial Salvia Fruticosa Mill. Sehubungan dengan komposisinya. Jurnal Flavour and Fragrance, 5 (2), 77-80.

5. Sánchez-Recillas, A., González-Trujano, M. E., & Ramírez-Mendiola, B. L. (2011). Aktivitas antinociceptive dan evaluasi toksikologis minyak esensial Salvia elegans dari Meksiko tengah. Planta Medica, 77 (14), 1659-1664.

6. Sgarbossa, A., Giacomelli, E., Buzzini, P., & Peri, C. (2007). Komposisi dan aktivitas antijamur minyak esensial Erigeron Floribundus dan Erigeron bonariensis. Penelitian Produk Alami, 21 (6), 511-516.

7. Silva, F. V., Guimarães, A. G., Silva, E. R., Sousa-Neto, B. P., & Machado, A. J. (2012). Aktivitas antimikroba, sitotoksisitas dan potensi penyebab kerusakan DNA dari empat tanaman obat Brasil. Jurnal Farmakognos Brasil, 22 (5), 1030-1038.

8. Srivastava, J. K., Shankar, E., & Gupta, S. (2010). Chamomile: Obat herbal masa lalu dengan masa depan yang cerah. Laporan Kedokteran Molekuler, 3 (6), 895-901.

9. Teshima, R., Okada, Y., & Kawashima, K. (1999). Aktivitas insektisida minyak kemangi, trans-anethole dan estragole yang berasal dari minyak esensial kemangi terhadap kutu. Bioscience, Bioteknologi, dan Biokimia, 63 (12), 2236-2238.

10. Tian, ​​J., Ban, X., Zeng, H., He, J., & Huang, B. (2010). Komposisi kimia dan aktivitas antijamur minyak esensial dari Cicuta virosa L. var. Latisecta celak. Jurnal Etnofarmakologi, 127 (2), 346-349.

X
We use cookies to offer you a better browsing experience, analyze site traffic and personalize content. By using this site, you agree to our use of cookies. Privacy Policy
Reject Accept